Jumat, 19 Juli 2013

DAMPAK DIUNDURNYA UN TERHADAP PELAJAR SMAN 1 ABIANSEMAL

KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya,penulis dapat menyelesaikan pembuatan dan penulisan laporan ini . yang berjudul  ”Dampak Diundurnya Ujian Nasional Terhadap Pelajar SMA N 1 ABIANSEMAL”.
Dalam penyusunan laporan  ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Namun ini tidak menjadi penghambat yang serius karena dalam penyusunannya dibantu dengan kemajuan teknologi yang ada. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung.

           




                                                                                    Denpasar, April 2013

                                                                                                                        Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Untuk menjamin mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah dan Departemen Pendidikan telah menetapkan keputusan untuk diadakannya Ujian Nasional pada tingkat akhir pendidikan yang dilaluinya
Dengan adanya keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, karena ujian nasional sebagai pemicu semangat  belajar bangsa Indonesia yang akan berujung pada peningkatan mutu pendidikan.
Setiap menjelang Ujian Nasional (UN) sebagian besar siswa SMA sibuk mempersiapkan diri  menghadapi Ujian Nasional namun Ujian Nasional tahun ini diundur karena pemerintah tidak kompeten dalam mempersiapkannya. Karena diundurnya Ujian Nasional ini membuat para siswa mengalami depresi. Depresi yang dialami siswa bermacam-macam, mulai dari depresi tingkat rendah, sedang, hingga depresi tingkat tinggi. Apalagi standar kelulusan setiap tahun selalu ditambah 0,25 dan setiap tahun paket soal selau ditambah,dari 5 paket menjadi 20 paket. maka dari itu tingkat ketakutan atau depresi siswa semakin tinggi, karena ketakutan mereka akan tidak berhasilnya dalam mengikuti Ujian Nasional.
Dalam keadaan depresi manusia cenderung melakukan hal-hal yang negatif. Pikiran yang kacau dan perasaan takut yang juga dapat menjadi salah satu pemicu penyebab depresi. Siswa yang mengalami depresi kebanyakan disebabkan oleh rasa takut tidak lulus dalam Ujian Nasional. Sebab, jika mereka tidak lulus, mereka akan malu bersosialisasi dengan teman-temannya yang lulus, gengsi dan takut dimarahi orang tua. Pengaruh orang tua sangat menentukan dibandingkan faktor yang lain seperti gengsi. Biasanya, orang tua akan marah jika mendengar anaknya tidak lulus. Inilah yang menyebabkan anak menjadi semakin stres dan akhirnya memilih jalan pintas. Maka hal ini akan berpengaruh terhadap psikologi mereka.
Melihat peristiwa tersebut banyak terjadi, kami ingin mengetahui dan memberi sedikit solusi untuk membantu mengurangi depresi atau mencegah depresi dengan cara-cara yang disesuaikan dengan tingkat depresi yang dialami.
Depresi pada waktu-waktu menjelang Ujian Nasional pastinya sangat merugikan para siswa peserta Ujian Nasional apalagi Ujian Nasional tahun ini diundur , selain mengurangi konsentrasi belajar, depresi juga dapat membuat siswa memiliki pemikiran untuk lari atau menghindari Ujian Nasional dengan cara-cara yang mungkin berakibat fatal. . Masalah dalam penelitian ini adalah “Dampak Diundurnya Ujian Nasional Terhadap Pelajar”
Penelitian karya ilmiah ini penting karena menyangkut  kualitas pendidikan bangsa kita. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah dan Departemen Pendidikan demi bangsa kita, termasuk ditetapkannya Ujian Nasional.
1.2  Perumusan   Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada,maka rumusan masalah adalah”Bagaimana dampak diundurnya Ujian Nasional terhadap pelajar”,sehingga mampu mengatasi masalah – masalah yang ada yaitu:
1.      Bagaimana cara pemerintah menanggulangi pengunduran Ujian Nasional agar tidak ada pengunduran untuk tahun kedepan.
2.      Bagaimana cara kita mengatasi depresi para pelajar akibat pengunduran Ujian Nasional .
1.3  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui
“Dampak Diundurnya Ujian Nasional Terhadap Pelajar”,yang nantinya dapat bertujuan untuk:
1.      Membantu para pelajar agar tidak depresi pada saat menjelang Ujian Nasional .
2.      Membantu pemerintah agar lebih kompeten dalam mempersiapkan Ujian Nasional
1.4  Manfaat Penelitian
Didalam pembuatan penelitian ini,terdapat manfaat yang dapat dilihat,adapun manfaat penelitian ini adalah:
1.      Untuk membantu peserta Ujian Nasional agar tidak terlalu depresi dalam menghadapi Ujian Nasional yang diundur .
2.       Untuk menjadikan referensi bagi sekolah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  SMA N 1 Abiansemal

SMA N 1 Abiansemal merupakan SMA berstatus negri pertama yang berada di kecamatan Abiansemal tepatnya pada tahun 1983,dengan Nomor Identitas Sekolah (NIS) 300020.Tepatnya beralamat di jalan Majapahit ,desa Blahkiuh,kecamatan Abiansemal.Sekolah ini berdiri diatas areal dengan luas tanah sekolah 9.950 m².

2.2  Depresi
Depresi adalah suatu gangguan jiwa yang dapat diakibatkan oleh berbagai ragam sebab. Depresi itu sendiri pun tidaklah terdiri dari satu macam tipe saja. Biasanya depresi dapat ditandai dengan ketidakmampuan berkonsentrasi.
Perubahan pola tidur yang parah, menurunnya energi, ketidaknyamanan fisik, mudah tersinggung, serta perasaan sedih, kesal dan tidak berdaya yang ekstrim .
Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap etimologi depresi, khususnya pada anak dan remaja, yakni
1.      Faktor Genetik
Gangguang alam perasaan cenderung terdapat dalam suatu keluarga tertentu. Bila suatu keluarga salah satu orang tuanya menderita depresi, maka anaknya berisiko dua kali lipat dan apabila kedua orang tuanya menderita depresi maka risiko untuk mendapat gangguan alam perasaan sebelum usia 18 tahun menjadi  empat kali lipat.
2.      Faktor Sosial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status perkawinan orang tua, jumlah sanak saudara, status sosial keluarga, perpisahan orang tua, perceraian, fungsi perkawin an dan struktur keluarga banyak berperan dalam terjadinya gangguan depresi pada anak.
3.      Faktor  Biologis
Dua hipotesis yang menonjol  mengenai mekanisme gangguan  alam perasaan terfokus pada : terganggunya regulator  sistem monoaminneurotransmiter,  termasuk norepinefrin dan serotonin (shidroxytriptamine). Hipotesis  lain menyatakan bahwa depresi yang terjadi erat hubungannya dengan perubahan keseimbangan adrenergik – asetilkolin yang ditandai dengan meningkatnya koligen ik, sementara dopamin secara fungsional men urun.
Beberapa gejala klinis depresi, yaitu :
1.      Mood disforik (labil dan mudah tersinggung) dan afek depresif
2.      Pubertas
3.      Perkembangan kognitif
4.      Perilaku antisosial
5.      Penyalahgunaan NAPZA
6.      Perilaku seksual
7.      Kesehatan fisik
8.      Berat badan
9.      Perilaku bunuh diri
Depresi juga dapat disebabkan oleh kurangnya iman kepada Tuhan. Angka depresi yang lebih tinggi di kalangan yang berasal dari peringkat ekonomi yang rendah. Faktor lahiriyah menjadi prapenentu keadaan mania, tetapi kurang jelas dengan keadaan depresi .
Faktor-f aktor yang mempengaruhi proses depresi :
1.      Kesedihan pada masa dini, yang disebabkan  oleh misalnya kurangnya kasih sayang.
2.      Kehilangan pada masa dini yang membuat seseorang lebih sensitif terhadap kehilangan yang biasa.
3.      Kecemasan pada masa dini yang ditimbulkan oleh keadaan-keadaan yang mengancam keberadaan dirinya, seperti :kelahiran adik, perceraian orang tua.
Gejala-gejala depresi :
a.       Perasaan :
Sedih, tidak bahagia, tangisan (tidak pada semua depresi)
b.      Pikiran :
Negatif,  pesimistik pada masa depan, pikiran bersalah, emngecilkan diri, kehilangan minat/perhatian, kehilangan motivasi/keinginan, turunnya ketepatgunaan (efficiency) dan kemampuan berkonsentrasi, pikiran mau membunuh diri cukup umum dalam kasus depresi yang parah.
c.       Perilaku :
Energi hilang, lambat, adakala tidak dapat diam, penampilan tidak terpelihara
d.      Jasmani :
Kehilangan nafsu makan, berat tubuh berkurang, kesukaran buang air besar, tidak dapat atau terlalu banyak tidur.
e.       Kecemasan :
Rasa takut, cemas, tegang, tidak yakin, dan tidak dapat mengambil keputusan.
Di dalam depresi banyak menggunakan beberapa  teori untuk menjelaskan munculnya gangguan depresi dari sekian banyak teori yang ada, di sini kami mengangkat “Teori Pandangan Kognitif”. Teori depresi berdasarkan kognitif ini meupakan teori yang paling sering digunakan dalam penelitian tentang dpresi  (dalam Susanty, 1997). Hal ini disebabkan karena teori kognitif selama ini sangat efektif digunakan untuk terapi terhadap depresi. Teori ini menyatakan bahwa seseorang yang berpikiran negatif tentang dirinya akan menelusuri lebih lanjut bahwa mereka melakukan interpretasi  yang salah dan menyimpang dari realita. Salah satu teori kognitif adalah teori depresi Beck (Atkinson 1991). Teori tersebut  menyatakan bahwa seseorang yang mudah terkena depresi telah mengembangkan sikap umum untuk menilai peristiwa dari segi negative dan kritik diri.
Jenis depresi menurut PPDGJ III yaitu :
1.      Depresi ringan
2.      Depresi sedang
3.      Depresi berat
4.      Dampak depresi

2.3  Ujian Nasional
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan menengah. Ujian Nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
  1. Pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan;
  2. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
  3. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan;
  4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional SMA :
  1. Program IPA, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi;
  2. Program IPS, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi;
  3. Program Bahasa, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Asing lain yang diambil, Sejarah Budaya,dan Sastra Indonesia.
Peserta Ujian Nasional dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan Ujian Nasional .
2.4  Pelajar
Pelajar adalah seseorang yang sedang menempuh ilmu sedalam mungkin meskipun rela maupun tidak rela mengeluarkan biaya,segala jerih payah,dll. agar mencapai masa depan yang cerah. dengan catatan siswa tersebut tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan.






















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3 .1 Lokasi Penelitian
            Untuk melakikan analisis dan mendapatkan data yang berdasarkan latar belakang masalah yang diajukan maka penulis melakukan penelitian pada SMAN 1 ABIANSEMAL.

3.2  Metode Pengumpulan data
Dalam penelitian yang digunakan sebagai bahan untuk kelengapan data dan informasi adalah :
1.      Penelitian Laporan,yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung kepada obyek penelitian yaitu pada pelajar SMA N  1 ABIANSEMAL yang bersangkutan dengan penelitian,melalui teknik:

a.       Metode Observasi
Metode observasi dengan mengamati secara langsung tingkah laku para pelajar SMA N 1 ABIANSEMAL
b.      Wawancara
Metode wawancara dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak yang ada hubungannya dengan objek penelitian.dalam hal ini melakukan wawancara dengan beberapa pelajar SMAN 1 ABIANSEMAL.


                        Responden
Laki-laki             50%
Perempuan         50 %

Jenjang Pendidikan
Kelas 3 SMA     100 %





BAB IV
PEMBAHASAN


4.1. Hasil Pembahasan
Siswa kelas 3 SMA
Tidak mengalami depresi 0 %
Depresi tingkat ringan      40 %
Depresi tingkat sedang     60 %
Depresi tingkat tinggi       0 %

Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data mealui  penyebarab angket dari siswa kelas 3 SMAN 1 ABIANSEMAL dapat kami simpulkan bahwasanya :
a.       Siswa yang tidak mengalami depresi menjelang Ujian Nasional
Dari semua data yang telah terkumpul ternyata  pelajar SMA, hampir semua mengalami depresi terhadap diundurnya Ujian Nasional. Itu semua dapat terjadi karena banyak dari mereka yang sudah siap untuk melaksanakan Ujian Nasional namun Ujian Nasional itu diundur karena Keterlambatan pengiriman soal dari pusat.
Itulan alasan mengapa kebanyakan dari para pelajar SMA tersebut  mengalami depresi saat menjelang Ujian Nasional tahun ini.


b.      Siswa yang mengalami depresi menjelang Ujian Nasional
Tidak sedikit pula siswa yang mengalami depresi menjelang Ujian Nasional. Dalam depresi yang mereka alami pun memiliki beberapa tingkatan yang berbeda, dari tingkatan-tingakatan tersebut adalah :

b.1. Depresi pada tingkat rendah/ringan
Pada umumnya depresi ringan itu datang dan pergi dengan sendirinya, ditandai denganadanya hati yang berat, sedih, dan murung. Itulah yang kerap dialami oleh para siswa yang mengalami depresi ringan saat menjelang Ujian Nasional yang diundur. Mereka yang mengalami depresi ringan  mengaku mereka sudah mempersiapkan mental untuk menghadapi Ujian Nasional akan tetapi mereka justru terbebani dan minder karena diundurnya Ujian Nasional. Selain itu mereka juga mengalami perubahan pola tidur. Mereka yang biasanya dapat tidur dengan cepat, kini mengaku agak sedikit mengalami kesulitan untuk tidur. Pada umumnya itu  terjadi kurang dari dua minggu sebelum Ujian Nasional. Akan tetapi mereka mengaku bahwa tidak pernah merasa stres maupun tertekan dengan semakin dekatnya Ujian Nasional.
Demikianlah perubahan-perubahan yang dialami oleh para siswa yang mengalami depresi pada tingkat ringan, sehingga dapat mempengaruhi kebiasaan atau sikap mereka.

b.2.  Depresi pada tingkat sedang
Persentase yang diperoleh dari siswa. Pada umumnya depresi sedang ditandai dengan  kemurungan, sedih, sering melamun, sulit untuk tidur, nafsu makan menjadi sedikit berkurang . itulah yang kerap dialami oleh para pelajar yang mengalami depresi sedang karena diundurnya Ujian Nasional. Mereka yang mengalami depresi seperti ini mengakui bahwasanya mereka belum ada persipan untk menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional, belum memahami materi-materi yang diujikan pada Ujian Nasional, belum memiliki kiat-kiat khusus untuk menjawab soal-soal Ujian Nasional dan pada umumnya mereka mudah putus asa apabila mereka tidak memahami materi-materi yang telah diberikan.  Mereka juga merasa sanagt terbebani dengan diundurnya Ujian Nasional, merasa stres ketika mendengar diundurnya Ujian Nasional, merasa sangat tertekan sekali, biasanya juga agak mengalami perubahan pola tidur mereka, mereka lebih sulit untuk tidur dengan semakin dekatnya Ujian Nasional dan itu berlangsung selama dua minggu sebelum Ujian Nasional. Dengan kondisi yang demikian selera makan juga akan mempengaruhi, nafsu makan mereka akan semakin berkurang.

b.3. Depresi pada tingkat berat
Pada pelajar SMA tidak ada yang mengalami depresi tingkat berat. Didapatkan lima atau lebih simptom selama lebih dari 2 minggu. Kriteria tersebut misalnya :
  1. suasana perasaan depresif  hampir sepanjang hari
  2. mudah terpancing amarahnya
  3. kehilangan interest atau perasaan senang dalam menjalani aktivitas sehari-hari
  4. berat badan turun secara drastis tanpa ada program diet
  5. letih atau kehilangan energi
  6. perasaan tak berharga
  7. kemampuan  berpikir atau konsentrasi menurun
  8. pikiran-pikiran mengenai mati
  9. bunuh diri
Apabila siswa Ujian Nasional ada yang mengalami depresi berat atau seperti yang kami sebutkan di atas maka Ujian Nasional tidak akan berjalan, karena sangat tidak mungkin siswa akan mampu  meneruskan kegiatan, pekerjaan, apalagi Ujian Nasional kecuali pada taraf yang sangat terbatas. Sudah banyak penelitian  yang menyatakan bahwa depresi tingkat berat ini biasanya akan disertai dengan penyakit fisik, seperti asma, jantung koroner, sakit kepala, dan maag.


































BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
 Kesimpulan yang bisa kita ambil dari siswa SMAN 1 ABIANSEMAL, yang  mengalami depresi. Depresi yang mereka alami ada pada tingkatan depresi rendah dan depresi sedang. Itu semua terjadi dikarenakan kurangnya percaya diri dan kurangnya iman siswa SMAN1 ABIANSEMAL, apabila para siswa berpegang teguh kepada iman, maka akan dengan cepat untuk mengalahkan depresi ini, karena apabila mereka berpegang teguh pada keimanan, maka mereka akan yakin bahwa Tuhan Yang Maha  Esa tetap memegang kendali, Tuhan Yang Maha  Esa akan membantu setiap kesulitan dan cobaan yang dihadapi oleh hambanya .

5.2. Saran
Setelah penelitian yang kami lakukan ini kami menyarankan untuk melakukan pencegahan depresi dengan cara menggunakan keberadaan dan peran serta guru pembimbing di sekolah. Upaya-upaya pembentukan kelompok belajar, kegiatan pembelajaran secara privat dan semacamnya. Kesemuanya itu merupakan bagian dari rangkaian  upaya preventif atau pencegahan. Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, inventarisasi data, dan sebagainya. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menitikberatkan kepada bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui pendekatan perorangan dan kelompok siswa yang menghadapi masalah untuk mendapatkan bantuan khusus untuk mampu mengatasinya.
Dan apabila dengan cara pencegahan belum berhasil untuk mengatasi adanya depresi, maka jalan keluar yang harus dilakukan, yaitu :
1.      Menerima  keadaan diri
2.      Memahami penyebab dari depresi
3.      Hentikan menilai diri secara berlebihan
4.      Tentukan cita-cita yang realistis
5.      Hiduplah untuk saat ini
6.      Ambil tujuan hidup yang mendorong
7.      Bergaul
8.      Terima cobaan sebagai suatu hikmah
9.      Simak penyebab depresi yang terselubung
10.  Kejujuran dan keterbukaan
11.  Do’a
Karena Ujian Nasional banyak sekali dampak buruknya terhadap siswa dan guru. Pertama, siswa menderita masalah psikologis yang serius. Banyak siswa mengalami kecemasan saat ujian, dan banyak yang merasa frustasi karena gagal ujian. Kondisi psikologis siswa saat menempuh ujian tidaklah sama satu dengan yang lain. Kecemasan tentunya mempengaruhi performa peserta ujian, yang pada gilirannya berimbas pada hasil ujian. Kedua, guru kehilangan energi kreatif mereka dalam mengajar.
Undang-undang menghendaki agar pendidikan sungguh-sungguh mampu membekali siswa dengan kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosi. Akan tetapi, di sisi lain, pemerintah secara tidak sadar telah menghambat tujuan pendidikan yang mulia tersebut melalui pemberlakuan ujian yang distandardkan dan tersentralisasi itu. Kalau akhirnya nasib siswa ditentukan hanya oleh ujian tiga hari dan pada saat yang sama reputasi sekolah dipertaruhkan, adalah masuk akal jika guru lalu berpikir, untuk apa repot-repot mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan atraktif? Bukankah latihan-latihan soal pilihan ganda lebih bermanfaat untuk masa depan mereka?
Saran kami untuk pemerintah dan Departemen Pendidikan agar memikirkan kembali dengan adanya Ujian Nasional, karena ujian nasional bukanlah satu-satunya alter natif terbaik untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar