Jumat, 19 Juli 2013

DAMPAK DIUNDURNYA UN TERHADAP PELAJAR SMAN 1 ABIANSEMAL

KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya,penulis dapat menyelesaikan pembuatan dan penulisan laporan ini . yang berjudul  ”Dampak Diundurnya Ujian Nasional Terhadap Pelajar SMA N 1 ABIANSEMAL”.
Dalam penyusunan laporan  ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Namun ini tidak menjadi penghambat yang serius karena dalam penyusunannya dibantu dengan kemajuan teknologi yang ada. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya baik secara langsung maupun tidak langsung.

           




                                                                                    Denpasar, April 2013

                                                                                                                        Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Untuk menjamin mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah dan Departemen Pendidikan telah menetapkan keputusan untuk diadakannya Ujian Nasional pada tingkat akhir pendidikan yang dilaluinya
Dengan adanya keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, karena ujian nasional sebagai pemicu semangat  belajar bangsa Indonesia yang akan berujung pada peningkatan mutu pendidikan.
Setiap menjelang Ujian Nasional (UN) sebagian besar siswa SMA sibuk mempersiapkan diri  menghadapi Ujian Nasional namun Ujian Nasional tahun ini diundur karena pemerintah tidak kompeten dalam mempersiapkannya. Karena diundurnya Ujian Nasional ini membuat para siswa mengalami depresi. Depresi yang dialami siswa bermacam-macam, mulai dari depresi tingkat rendah, sedang, hingga depresi tingkat tinggi. Apalagi standar kelulusan setiap tahun selalu ditambah 0,25 dan setiap tahun paket soal selau ditambah,dari 5 paket menjadi 20 paket. maka dari itu tingkat ketakutan atau depresi siswa semakin tinggi, karena ketakutan mereka akan tidak berhasilnya dalam mengikuti Ujian Nasional.
Dalam keadaan depresi manusia cenderung melakukan hal-hal yang negatif. Pikiran yang kacau dan perasaan takut yang juga dapat menjadi salah satu pemicu penyebab depresi. Siswa yang mengalami depresi kebanyakan disebabkan oleh rasa takut tidak lulus dalam Ujian Nasional. Sebab, jika mereka tidak lulus, mereka akan malu bersosialisasi dengan teman-temannya yang lulus, gengsi dan takut dimarahi orang tua. Pengaruh orang tua sangat menentukan dibandingkan faktor yang lain seperti gengsi. Biasanya, orang tua akan marah jika mendengar anaknya tidak lulus. Inilah yang menyebabkan anak menjadi semakin stres dan akhirnya memilih jalan pintas. Maka hal ini akan berpengaruh terhadap psikologi mereka.
Melihat peristiwa tersebut banyak terjadi, kami ingin mengetahui dan memberi sedikit solusi untuk membantu mengurangi depresi atau mencegah depresi dengan cara-cara yang disesuaikan dengan tingkat depresi yang dialami.
Depresi pada waktu-waktu menjelang Ujian Nasional pastinya sangat merugikan para siswa peserta Ujian Nasional apalagi Ujian Nasional tahun ini diundur , selain mengurangi konsentrasi belajar, depresi juga dapat membuat siswa memiliki pemikiran untuk lari atau menghindari Ujian Nasional dengan cara-cara yang mungkin berakibat fatal. . Masalah dalam penelitian ini adalah “Dampak Diundurnya Ujian Nasional Terhadap Pelajar”
Penelitian karya ilmiah ini penting karena menyangkut  kualitas pendidikan bangsa kita. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah dan Departemen Pendidikan demi bangsa kita, termasuk ditetapkannya Ujian Nasional.
1.2  Perumusan   Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada,maka rumusan masalah adalah”Bagaimana dampak diundurnya Ujian Nasional terhadap pelajar”,sehingga mampu mengatasi masalah – masalah yang ada yaitu:
1.      Bagaimana cara pemerintah menanggulangi pengunduran Ujian Nasional agar tidak ada pengunduran untuk tahun kedepan.
2.      Bagaimana cara kita mengatasi depresi para pelajar akibat pengunduran Ujian Nasional .
1.3  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui
“Dampak Diundurnya Ujian Nasional Terhadap Pelajar”,yang nantinya dapat bertujuan untuk:
1.      Membantu para pelajar agar tidak depresi pada saat menjelang Ujian Nasional .
2.      Membantu pemerintah agar lebih kompeten dalam mempersiapkan Ujian Nasional
1.4  Manfaat Penelitian
Didalam pembuatan penelitian ini,terdapat manfaat yang dapat dilihat,adapun manfaat penelitian ini adalah:
1.      Untuk membantu peserta Ujian Nasional agar tidak terlalu depresi dalam menghadapi Ujian Nasional yang diundur .
2.       Untuk menjadikan referensi bagi sekolah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  SMA N 1 Abiansemal

SMA N 1 Abiansemal merupakan SMA berstatus negri pertama yang berada di kecamatan Abiansemal tepatnya pada tahun 1983,dengan Nomor Identitas Sekolah (NIS) 300020.Tepatnya beralamat di jalan Majapahit ,desa Blahkiuh,kecamatan Abiansemal.Sekolah ini berdiri diatas areal dengan luas tanah sekolah 9.950 m².

2.2  Depresi
Depresi adalah suatu gangguan jiwa yang dapat diakibatkan oleh berbagai ragam sebab. Depresi itu sendiri pun tidaklah terdiri dari satu macam tipe saja. Biasanya depresi dapat ditandai dengan ketidakmampuan berkonsentrasi.
Perubahan pola tidur yang parah, menurunnya energi, ketidaknyamanan fisik, mudah tersinggung, serta perasaan sedih, kesal dan tidak berdaya yang ekstrim .
Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap etimologi depresi, khususnya pada anak dan remaja, yakni
1.      Faktor Genetik
Gangguang alam perasaan cenderung terdapat dalam suatu keluarga tertentu. Bila suatu keluarga salah satu orang tuanya menderita depresi, maka anaknya berisiko dua kali lipat dan apabila kedua orang tuanya menderita depresi maka risiko untuk mendapat gangguan alam perasaan sebelum usia 18 tahun menjadi  empat kali lipat.
2.      Faktor Sosial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status perkawinan orang tua, jumlah sanak saudara, status sosial keluarga, perpisahan orang tua, perceraian, fungsi perkawin an dan struktur keluarga banyak berperan dalam terjadinya gangguan depresi pada anak.
3.      Faktor  Biologis
Dua hipotesis yang menonjol  mengenai mekanisme gangguan  alam perasaan terfokus pada : terganggunya regulator  sistem monoaminneurotransmiter,  termasuk norepinefrin dan serotonin (shidroxytriptamine). Hipotesis  lain menyatakan bahwa depresi yang terjadi erat hubungannya dengan perubahan keseimbangan adrenergik – asetilkolin yang ditandai dengan meningkatnya koligen ik, sementara dopamin secara fungsional men urun.
Beberapa gejala klinis depresi, yaitu :
1.      Mood disforik (labil dan mudah tersinggung) dan afek depresif
2.      Pubertas
3.      Perkembangan kognitif
4.      Perilaku antisosial
5.      Penyalahgunaan NAPZA
6.      Perilaku seksual
7.      Kesehatan fisik
8.      Berat badan
9.      Perilaku bunuh diri
Depresi juga dapat disebabkan oleh kurangnya iman kepada Tuhan. Angka depresi yang lebih tinggi di kalangan yang berasal dari peringkat ekonomi yang rendah. Faktor lahiriyah menjadi prapenentu keadaan mania, tetapi kurang jelas dengan keadaan depresi .
Faktor-f aktor yang mempengaruhi proses depresi :
1.      Kesedihan pada masa dini, yang disebabkan  oleh misalnya kurangnya kasih sayang.
2.      Kehilangan pada masa dini yang membuat seseorang lebih sensitif terhadap kehilangan yang biasa.
3.      Kecemasan pada masa dini yang ditimbulkan oleh keadaan-keadaan yang mengancam keberadaan dirinya, seperti :kelahiran adik, perceraian orang tua.
Gejala-gejala depresi :
a.       Perasaan :
Sedih, tidak bahagia, tangisan (tidak pada semua depresi)
b.      Pikiran :
Negatif,  pesimistik pada masa depan, pikiran bersalah, emngecilkan diri, kehilangan minat/perhatian, kehilangan motivasi/keinginan, turunnya ketepatgunaan (efficiency) dan kemampuan berkonsentrasi, pikiran mau membunuh diri cukup umum dalam kasus depresi yang parah.
c.       Perilaku :
Energi hilang, lambat, adakala tidak dapat diam, penampilan tidak terpelihara
d.      Jasmani :
Kehilangan nafsu makan, berat tubuh berkurang, kesukaran buang air besar, tidak dapat atau terlalu banyak tidur.
e.       Kecemasan :
Rasa takut, cemas, tegang, tidak yakin, dan tidak dapat mengambil keputusan.
Di dalam depresi banyak menggunakan beberapa  teori untuk menjelaskan munculnya gangguan depresi dari sekian banyak teori yang ada, di sini kami mengangkat “Teori Pandangan Kognitif”. Teori depresi berdasarkan kognitif ini meupakan teori yang paling sering digunakan dalam penelitian tentang dpresi  (dalam Susanty, 1997). Hal ini disebabkan karena teori kognitif selama ini sangat efektif digunakan untuk terapi terhadap depresi. Teori ini menyatakan bahwa seseorang yang berpikiran negatif tentang dirinya akan menelusuri lebih lanjut bahwa mereka melakukan interpretasi  yang salah dan menyimpang dari realita. Salah satu teori kognitif adalah teori depresi Beck (Atkinson 1991). Teori tersebut  menyatakan bahwa seseorang yang mudah terkena depresi telah mengembangkan sikap umum untuk menilai peristiwa dari segi negative dan kritik diri.
Jenis depresi menurut PPDGJ III yaitu :
1.      Depresi ringan
2.      Depresi sedang
3.      Depresi berat
4.      Dampak depresi

2.3  Ujian Nasional
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan menengah. Ujian Nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
  1. Pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan;
  2. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
  3. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan;
  4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional SMA :
  1. Program IPA, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi;
  2. Program IPS, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi;
  3. Program Bahasa, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Asing lain yang diambil, Sejarah Budaya,dan Sastra Indonesia.
Peserta Ujian Nasional dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan Ujian Nasional .
2.4  Pelajar
Pelajar adalah seseorang yang sedang menempuh ilmu sedalam mungkin meskipun rela maupun tidak rela mengeluarkan biaya,segala jerih payah,dll. agar mencapai masa depan yang cerah. dengan catatan siswa tersebut tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan.






















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3 .1 Lokasi Penelitian
            Untuk melakikan analisis dan mendapatkan data yang berdasarkan latar belakang masalah yang diajukan maka penulis melakukan penelitian pada SMAN 1 ABIANSEMAL.

3.2  Metode Pengumpulan data
Dalam penelitian yang digunakan sebagai bahan untuk kelengapan data dan informasi adalah :
1.      Penelitian Laporan,yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung kepada obyek penelitian yaitu pada pelajar SMA N  1 ABIANSEMAL yang bersangkutan dengan penelitian,melalui teknik:

a.       Metode Observasi
Metode observasi dengan mengamati secara langsung tingkah laku para pelajar SMA N 1 ABIANSEMAL
b.      Wawancara
Metode wawancara dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak yang ada hubungannya dengan objek penelitian.dalam hal ini melakukan wawancara dengan beberapa pelajar SMAN 1 ABIANSEMAL.


                        Responden
Laki-laki             50%
Perempuan         50 %

Jenjang Pendidikan
Kelas 3 SMA     100 %





BAB IV
PEMBAHASAN


4.1. Hasil Pembahasan
Siswa kelas 3 SMA
Tidak mengalami depresi 0 %
Depresi tingkat ringan      40 %
Depresi tingkat sedang     60 %
Depresi tingkat tinggi       0 %

Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data mealui  penyebarab angket dari siswa kelas 3 SMAN 1 ABIANSEMAL dapat kami simpulkan bahwasanya :
a.       Siswa yang tidak mengalami depresi menjelang Ujian Nasional
Dari semua data yang telah terkumpul ternyata  pelajar SMA, hampir semua mengalami depresi terhadap diundurnya Ujian Nasional. Itu semua dapat terjadi karena banyak dari mereka yang sudah siap untuk melaksanakan Ujian Nasional namun Ujian Nasional itu diundur karena Keterlambatan pengiriman soal dari pusat.
Itulan alasan mengapa kebanyakan dari para pelajar SMA tersebut  mengalami depresi saat menjelang Ujian Nasional tahun ini.


b.      Siswa yang mengalami depresi menjelang Ujian Nasional
Tidak sedikit pula siswa yang mengalami depresi menjelang Ujian Nasional. Dalam depresi yang mereka alami pun memiliki beberapa tingkatan yang berbeda, dari tingkatan-tingakatan tersebut adalah :

b.1. Depresi pada tingkat rendah/ringan
Pada umumnya depresi ringan itu datang dan pergi dengan sendirinya, ditandai denganadanya hati yang berat, sedih, dan murung. Itulah yang kerap dialami oleh para siswa yang mengalami depresi ringan saat menjelang Ujian Nasional yang diundur. Mereka yang mengalami depresi ringan  mengaku mereka sudah mempersiapkan mental untuk menghadapi Ujian Nasional akan tetapi mereka justru terbebani dan minder karena diundurnya Ujian Nasional. Selain itu mereka juga mengalami perubahan pola tidur. Mereka yang biasanya dapat tidur dengan cepat, kini mengaku agak sedikit mengalami kesulitan untuk tidur. Pada umumnya itu  terjadi kurang dari dua minggu sebelum Ujian Nasional. Akan tetapi mereka mengaku bahwa tidak pernah merasa stres maupun tertekan dengan semakin dekatnya Ujian Nasional.
Demikianlah perubahan-perubahan yang dialami oleh para siswa yang mengalami depresi pada tingkat ringan, sehingga dapat mempengaruhi kebiasaan atau sikap mereka.

b.2.  Depresi pada tingkat sedang
Persentase yang diperoleh dari siswa. Pada umumnya depresi sedang ditandai dengan  kemurungan, sedih, sering melamun, sulit untuk tidur, nafsu makan menjadi sedikit berkurang . itulah yang kerap dialami oleh para pelajar yang mengalami depresi sedang karena diundurnya Ujian Nasional. Mereka yang mengalami depresi seperti ini mengakui bahwasanya mereka belum ada persipan untk menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional, belum memahami materi-materi yang diujikan pada Ujian Nasional, belum memiliki kiat-kiat khusus untuk menjawab soal-soal Ujian Nasional dan pada umumnya mereka mudah putus asa apabila mereka tidak memahami materi-materi yang telah diberikan.  Mereka juga merasa sanagt terbebani dengan diundurnya Ujian Nasional, merasa stres ketika mendengar diundurnya Ujian Nasional, merasa sangat tertekan sekali, biasanya juga agak mengalami perubahan pola tidur mereka, mereka lebih sulit untuk tidur dengan semakin dekatnya Ujian Nasional dan itu berlangsung selama dua minggu sebelum Ujian Nasional. Dengan kondisi yang demikian selera makan juga akan mempengaruhi, nafsu makan mereka akan semakin berkurang.

b.3. Depresi pada tingkat berat
Pada pelajar SMA tidak ada yang mengalami depresi tingkat berat. Didapatkan lima atau lebih simptom selama lebih dari 2 minggu. Kriteria tersebut misalnya :
  1. suasana perasaan depresif  hampir sepanjang hari
  2. mudah terpancing amarahnya
  3. kehilangan interest atau perasaan senang dalam menjalani aktivitas sehari-hari
  4. berat badan turun secara drastis tanpa ada program diet
  5. letih atau kehilangan energi
  6. perasaan tak berharga
  7. kemampuan  berpikir atau konsentrasi menurun
  8. pikiran-pikiran mengenai mati
  9. bunuh diri
Apabila siswa Ujian Nasional ada yang mengalami depresi berat atau seperti yang kami sebutkan di atas maka Ujian Nasional tidak akan berjalan, karena sangat tidak mungkin siswa akan mampu  meneruskan kegiatan, pekerjaan, apalagi Ujian Nasional kecuali pada taraf yang sangat terbatas. Sudah banyak penelitian  yang menyatakan bahwa depresi tingkat berat ini biasanya akan disertai dengan penyakit fisik, seperti asma, jantung koroner, sakit kepala, dan maag.


































BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
 Kesimpulan yang bisa kita ambil dari siswa SMAN 1 ABIANSEMAL, yang  mengalami depresi. Depresi yang mereka alami ada pada tingkatan depresi rendah dan depresi sedang. Itu semua terjadi dikarenakan kurangnya percaya diri dan kurangnya iman siswa SMAN1 ABIANSEMAL, apabila para siswa berpegang teguh kepada iman, maka akan dengan cepat untuk mengalahkan depresi ini, karena apabila mereka berpegang teguh pada keimanan, maka mereka akan yakin bahwa Tuhan Yang Maha  Esa tetap memegang kendali, Tuhan Yang Maha  Esa akan membantu setiap kesulitan dan cobaan yang dihadapi oleh hambanya .

5.2. Saran
Setelah penelitian yang kami lakukan ini kami menyarankan untuk melakukan pencegahan depresi dengan cara menggunakan keberadaan dan peran serta guru pembimbing di sekolah. Upaya-upaya pembentukan kelompok belajar, kegiatan pembelajaran secara privat dan semacamnya. Kesemuanya itu merupakan bagian dari rangkaian  upaya preventif atau pencegahan. Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, inventarisasi data, dan sebagainya. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menitikberatkan kepada bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui pendekatan perorangan dan kelompok siswa yang menghadapi masalah untuk mendapatkan bantuan khusus untuk mampu mengatasinya.
Dan apabila dengan cara pencegahan belum berhasil untuk mengatasi adanya depresi, maka jalan keluar yang harus dilakukan, yaitu :
1.      Menerima  keadaan diri
2.      Memahami penyebab dari depresi
3.      Hentikan menilai diri secara berlebihan
4.      Tentukan cita-cita yang realistis
5.      Hiduplah untuk saat ini
6.      Ambil tujuan hidup yang mendorong
7.      Bergaul
8.      Terima cobaan sebagai suatu hikmah
9.      Simak penyebab depresi yang terselubung
10.  Kejujuran dan keterbukaan
11.  Do’a
Karena Ujian Nasional banyak sekali dampak buruknya terhadap siswa dan guru. Pertama, siswa menderita masalah psikologis yang serius. Banyak siswa mengalami kecemasan saat ujian, dan banyak yang merasa frustasi karena gagal ujian. Kondisi psikologis siswa saat menempuh ujian tidaklah sama satu dengan yang lain. Kecemasan tentunya mempengaruhi performa peserta ujian, yang pada gilirannya berimbas pada hasil ujian. Kedua, guru kehilangan energi kreatif mereka dalam mengajar.
Undang-undang menghendaki agar pendidikan sungguh-sungguh mampu membekali siswa dengan kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosi. Akan tetapi, di sisi lain, pemerintah secara tidak sadar telah menghambat tujuan pendidikan yang mulia tersebut melalui pemberlakuan ujian yang distandardkan dan tersentralisasi itu. Kalau akhirnya nasib siswa ditentukan hanya oleh ujian tiga hari dan pada saat yang sama reputasi sekolah dipertaruhkan, adalah masuk akal jika guru lalu berpikir, untuk apa repot-repot mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan atraktif? Bukankah latihan-latihan soal pilihan ganda lebih bermanfaat untuk masa depan mereka?
Saran kami untuk pemerintah dan Departemen Pendidikan agar memikirkan kembali dengan adanya Ujian Nasional, karena ujian nasional bukanlah satu-satunya alter natif terbaik untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.




PURA DALEM SOLO (PURA KAUH) DESA SEDANG

“Dulu pura ini bernama Pura Kauh, karena letaknya yang berada di sebelah barat perkampungan warga,” ungkap Jero Mangku Pura Dalem Solo, I Gusti Ngurah Lanang Putra. Dirinya mengungkapkan, perubahan nama sebuah pura yang terletak di Desa Sedang, Kecamatan Badung Utara ini terjadi sampai dua kali sebelum nama yang kini digunakan. “Setelah bernama Pura Kauh, kemudian berubah menjadi Pura Dalem Majapahit dan akhirnya kini lebih dikenal dengan Pura Dalem Solo,” terang Jero Mangku.
Perubahan nama menjadi Pura Dalem Solo, tutur Jero Mangku, terjadi sewaktu ada bencana gempa bumi yang saat itu hanya terjadi di dalam areal pura. Dan kebetulan, pada waktu gempa terjadi, di pura tersebut sedang ada piodalan dan salah seorang yang tangkil mengalami kerauhan (kesurupan) serta mengatakan Ratu Dalem Solo rauh (datang). “Sejak itulah nama pura berganti menjadi Pura Dalem Solo,” ucap Jero Mangku.
Menurut Jero Mangku, ada beberapa kejadian tentang pura ini yang berkaitan dengan sejarah negeri Indonesia. Kejadian tersebut berupa perubahan peta politik yang terjadi di tanah air pada tahun 1964 dan 1971.

Jero Mangku lantas bercerita, di tahun 1964, ada seseorang umat yang tangkil dan mengalami kesurupan. Dalam alam bawah sadarnya, orang itu mengatakan, agar seluruh warga yang ada di desa tersebut untuk segera meninggalkan partai berwarna merah. Namun, warga desa pada saat itu tidak mempercayai apa yang telah dikatakan orang yang kesurupan tersebut. Tak lama kemudian, terjadilah Pemberontakan G 30 S yang dilakukan orang-orang PKI. “Pada saat itu, partai yang berwarna merah adalah PKI. Orang-orang yang menjadi pengikut partai tersebut kemudian mati diadili,” ungkap Jero Mangku.

Hal ini berulang di tahun 1971. Saat itu, seseorang kembali mengalami kesurupan di Pura Dalem Solo. Orang tersebut berkata, akan ada seorang Raja Kuning yang akan berkuasa sangat lama dan warga desa dianjurkan untuk mengikuti raja tersebut. “Saat itu, warga desa tidak mengetahui maksud orang kesurupan tersebut. Setelah Soeharto dengan Partai Golkarnya berkuasa, barulah mereka menyadarinya,” ungkap Jero Mangku.

“Dulu sewaktu saya bersembahyang di pura ini, ada seseorang yang datang kemudian kesurupan serta mengatakan bahwa akan ada seorang raja wanita yang berkuasa dalam waktu yang tidak begitu lama. Dan itu ternyata pernah terjadi di tampuk pimpinan negeri ini,” ujar Jero Mangku.
Pura Dalem Solo kata Jero Mangku, berdiri sebelum pura desa setempat. Pura ini diyakini sebagai peninggalan Ratu Dalem Solo sebagai penyelamat Pulau Bali yang dimana waktu kedatangannya, pulau ini sedang terjadi wabah.

Orang-orang yang bersembahyang di Pura Dalem Solo terang Jero Mangku, banyak yang meminta keselamatan atau kesembuhan atas penyakit yang sedang dideritanya. Bahkan, selain Sesuhunan Keraton Yogyakarta, banyak orang-orang yang duduk di pemerintahan sering mengunjungi pura ini.

“Banyak di antara mereka yang datang merupakan orang yang berkuasa di bidang pekerjaannya kemudian memohon agar tampuk kekuasaannya langgeng. Selain itu, jika ada orang yang menginginkan sebuah jabatan, mereka akan melakukan persembahyangan di pura ini agar harapannya terwujud,” ujar Jero Mangku.

Ada satu keunikan yang dimiliki Pura Dalem Solo. “Jika ada salah satu warga desa yang melakukan upacara potong gigi, tidak perlu memanggil seorang balian (dukun). Cukup nunas tirta di Pura Dalem Solo, dijamin upacara tersebut lancar,” ungkap Jero Mangku.


Cagar Budaya

Pura Dalem Solo yang terletak di Desa Sedang, Badung Utara ini memiliki tiga benda yang telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya. Ke-3 benda tersebut yakni sebuah arca kecil setinggi 35 centimeter yang terbuat dari batu padas dengan sikap duduk yang disebut Virasana, sebuah arca pancuran yang menggambarkan seekor kepala naga dan sebuah Prasada yang dimana ornamen-ornamennya berbentuk relief serupa dengan bangunan abad 14.

“Penetapan ini berdasarkan Lontar Tattwa Catur Bhumi yang dimiliki pura ini,” ujar Jero Mangku yang juga menyebut tanggal 7 Januari 2004 sebagai penetapan resmi dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Bali sebagai benda cagar budaya.

SEJARAH DESA SEDANG

Dalam babad Mengwi disebutkan bahwa lingkungan desa Sedang sabelunnya bernama desa Bhun diperintah oleh I Gusti Ngurah Bhun yang pada masa itu menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Mangupura. Kerajaan Mangupura yang sakarang dikenal dengan nama Mengwi, saat itu diperintah oleh Ida Cokorda Agung Mayun.
Pada suatu kesempatan. Ida Cokorda Agung Mayun mengadakan kunjungan ke desa Lambing. Di desa itu. Ida Cokorda mendengar selentingan berita bahwa penguasa tunggal desa Bhun yaitu I Gusti Ngurah Bhun berniat malepaskan diri dari kekuasaan kerajaan Mengwi. Guna memastikan kebenaran berita tersebut, maka Ida Cokorda memerintahkan I Gusti Ngurah Bhun untuk menghadap beliau yang saat itu berada di dasa Lambing. Lambing adalah sebuah desa yang letaknya di sebelah utara dasa Bhun. I Gusti Ngurah Bhun menolak perintah Ida Cokorda. Penolakan bersebut membangkitkan kemarahan Ida Cokorda. Beliau memutuskan untuk menyerang desa Bhun. I Gusti Ngurah Bhun ternyata telah siap menghadapi serangan. I Gusti Ngurah Bhun mendapatkan bala bantuan dari Dalem Sukawati dalam menghadapi serangan tersebut. Terjadi pertemputan sengit antara kedua belah pihak. Serangan I Gusti Ngurah Bhun berada di atas angin sehingga bisa mematahkan serangan kerajaan Mengwi. Ida Cokorda Agung Mayun pun tewas dalam pertempuran tersebut. Mendengar berita naas itu. I Gusti Ngurah Made Munggu adik sang narendra raja pergi memerintahkan Manca Sibang Serijati dan Penarungan untuk mengadakan pertemuan kilat di Desa Lambing. Isi instruksi dapat di tebak. untuk bersama-sana menyusun strategi serangan balasan terhadap Desa Bhun. Demikianlah besok paginya manakala fajar hampir menyingsing serangan balasan dimulai. I Gusti Ngurah Kemasan, Manca Sibang Srijati barsama Gusti Ngurah Jalantik dan Manca Panarugan mengepung dari arah barat. Sementara pimpinan tertinggi I Gusti Agung Made Munggu bersama seorang panglima andalannya I Gusti Made Munag menyerbu dari arah utara yakni dari Desa Bindu.
Kambali maletus pertempuran dahsyat antara kedua belah pihak. Menghadapu seragan terkoordinasi rapi ini, pasukan I Gusti Ngurah Bhun tidak dapat berbuat banyak, sehingga I Gusti Ngurah Bhun kalah. Sanak kaluarganya serta pasukanya kocar-kacir. Sebagian besar mereka meninggalkan Desa Bhun dan menuju desa-desa disakitarnya guna mencari perlindungan. Beberapa orang putra I Gusi Ngurah Bhun menyerahkan diri pada I Gusti Agung Made Munggu. Putra sulungnya dititahkan menempati sebuah kawasan hutan bambu lebat yang letaknya di sebelah timur dasa Lambing atau sebelah utara desa Bhun. Hutan bambu ini diistilahkan dengan Tiying Nges yang saat ini dikenal dengan desa Tinges.
Sedangkan putra lainnya menyerahkan diri pada I Gusti Agung Made Kamasan. Mereka diperintahkan rnenghuni di wilayah Bantas. Istilah Bantas berarti bentar, datar. luas. Kini wilayah Bantes menjadi banjar Bantes, sebuah banjar di desa Sibang Gede, berdekatan dengan Sibang Serijati. Seorang pendeta yang sekaligus sebagai Siwa atau penasehat I Gusti Ngurah Bhun mengalami nasib yang sarna. Mereka menyerahkan diri ke pangkuan I Gusti Agung Made Kemasan dan diberi tempat pemukiman dekat kuburan. Pemukiman ini akhirnya menjadi griya Dalem juga terletak di wilayah desa Sibang.
Peperangan telah usai, yang tertinggal hanya puing-puing reruntuhan yang menjadi saksi bisu desa Bhun yang menjadi hutan kenbali. Berkat jasa kemenangan dalam perang. I Gusti Agung Made Munggu kemudian dinobatkan menduduki singasana yang kosong semenjak wafatnya Ida Cokorda Agung Mayun. Maka berkiprahlah kebijaksanaan pemerintahan I Gusti Agung Made Munggu yang arif bijaksana. Rakyat merasa aman tentram dan makmur. Pembangungan dilaksanakan di segala sektor. juga di seluruh pelosok kerajaan. Saat itu desa Bhun yang nyaris dilupakan orang mendapat giliran untuk dibenahi. I Gusti Made Munang bersama 40 orang prajurit yang berasal dari desa Lambing. Bindu dan Sigaran mendapat tugas mulia, membangun kembali desa Bhun dari puing-puing reruntuhan akibat perang.
Maka pada hari minggu pon wuku Tambir, penanggalan 14 sasih kasa. rah 7, tenggek 9, lsakaning 1472, tepatnya tanggal 19 Juli 1575 Masehi dimulailah peletakan batu pertama usaha penyesedan (perambasan) semak-semak belukar hutan desa Bhun. Usaha itu dimulai dari bagian timur laut wilayah desa Bhun. Dalam usaha penyesedan itu ditemukan sebuah taman pemandian yang indah mempesona di bawah pohon kenanga. Air pemandian itu merniliki keunikan tersendiri dapat menyembuhkan penyakit campak. Istilah pohon kenanga kemudian melahirkan mana beji Nangga. Beji berarti taman atau pemandian.
Usaha panyesedan diteruskm lagi ke arah tenggara. Namun tidak seberapa hasil yang diperoleh para penyesed banyak terserang penyakit sehingga diduga tempat tersebut merupakan tempat keramat. Oleh karena keangkerannya maka didirikanlah dua buah pemujaan sebagai wujud istana penyawangan Ida Ratu Mas Sakti dan Ida Ratu Gede Sakti.
Sambil merawat para penyesed yang jatuh sakit, para penyesed lain terutama yang dari desa lambing juga mendirikan sebuah pura yang diberi nama pura Mas Murub. Wedalan di pura ini Jatuh pada Sabtu Pon Dungulan. Menurut hasil petuwun pada tahun 1978, pura ini pernah diganti nama menjadi pura Dalem Agung. Selanjutnya para penyesed dari Lambing diperintahkan mendirikan komplek pemukiman disekitar pura tersebut. Pemukiman itu kemudian menjadi banjar Susuk. Susuk berasal dari kata sesek yang artinya menyisipkan pada tempat yang memungkinkan.
Dari banjar Susuk, penyesedan diteruskan lagi ke arah tenggara. Kawasan ini untuk jatah para penyesed dari desa Sigaran yang kemudian disebut sebagai kawasan banjar Sigaran. Para penghuni banjar baru ini kemudian mendirikan sebuah pura yang di beri nama pura Dalem Alit. Wedalan di pura ini berlangsung setiap Selasa Kliwon Medangsia. Penyesedan tidak berhenti sampai disini. Usaha ini dilanjutkan terus ke arah barat. Dalam misi terakhir ini diupayakan membuat semacam pelataran yang begitu lapang, datar dan luas. Disinilah didirikan rumah untuk pemimpin penyesed, I Gusti Made Munang. Rumah ini disebut Jeroan Munang. Jeroan berasal dari kata Jero yang artinya rumah bangsawan, sedangkan Munang berasal dari kata Muunang yang berarti membakar, tajam, berkemampuan tinggi.
Perjalanan sang waktu merangkat terus semakin berdatangan pula pendatang baru dari desa-desa dari sekitar desabhun, seperti Sibang, Tegal, Abiansemal, Karang Dalem, Mambal dan lainnya. Sebagian besar para pendatang baru tersebut harus melakukan penyesedan hutan terlebih dahulu sebelum mereka bermukim di desa Bhun. Pada akhirnya karena pembenahan kembali desa Bhun ini berawal dari penyesedan hutan, maka desa ini diberi nama desa Sesedan. Istilah Sesedan dalam perkembangan selanjutnya mengalami perubahan bunyi sehingga mejadi desa Sedang. Nama Desa Sedang selanjutnya digunakan hingga saat ini.
Setelah usaha penyesedan dipandang selesai, maka oleh para pemuka desa waktu itu didirikanlah perangkat Kahayangan Tiga sebagai lembaganya penyungsugan penduduk yang pada kala itu semua memeluk agama hindu. Saat ini desa Sedang merupakan sebuah desa dikepalai oleh kepala desa dengan membawahi lima banjar dinas yaitu banjar adat sedang kelod, sedang kaja, Kauripan, Sigaran, Aseman. Desa Sedang juga tergabung dalam ikatan desa adapt sedang yang terdiri dari enam banjar ada yaitu banjar Adat Sedang, Aseman, Ratih, Sigaran. Tengah dan Kauripan.